Jumat 23 Jan 2015 17:33 WIB

Tim DVI Kembali Identifikasi Tiga Korban Air Asia

Pemotongan Ekor Pesawat. Petugas memotong badan pesawat Air Asia QZ8510 di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Senin (12/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Pemotongan Ekor Pesawat. Petugas memotong badan pesawat Air Asia QZ8510 di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Senin (12/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim "Disaster Victim Identification" (DVI) Polda Jawa Timur berhasil kembali mengidentifikasi tiga jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501. Masing-masing korban teridentifikasi atas nama Naura Kanita Rosada Suseno (9), Susiah (40) dan Susilo Utomo (46).

"Ketiga jenazah dikenali identitasnya setelah terdapat kesamaan antara 'ante mortem' dan 'post mortem', sekarang sudah diserahkan ke keluarga masing-masing," ujar Ketua Tim DVI Kombes Pol Budiyono kepada wartawan di Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani Surabaya, Jumat (23/1).

Menurut dia, hingga hari ke-27 operasi pencarian ini, ketiga jenazah kondisinya sudah sulit dikenali, namun tim berhasil teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA.

Perwira menengah itu menjelaskan, jenazah pertama berlabel B049 diketahui bernama Naura Kanita asal Surabaya, merupakan anak Hayati Lutfiah Hamid yang ditemukan pertama kali oleh tim evakuasi.

"Dari pemeriksaan DNA dengan pembanding ibu kandung korban, yang juga menjadi korban pesawat, hasilnya cocok serta berdasar temuan medis," ungkapnya.

Jenazah kedua berlabel B050 yang memiliki kecocokan dengan DNA pembandingnya anak kandung korban, dan diperkuat pemeriksaan sekunder berupa properti yang sama persis dengan kamera tersembunyi bandara mengenakan kaos merah muda lengan pendek dan celana "jean" biru.

"Diperkuat lagi dengan pemeriksaan gigi karena korban memakai empat gigi palsu pada rahang atas bagian depan maka tak terbantahkan jenazah tersebut adalah Susiah, asal Kediri," ucap Kepala Bidang Dokkes Polda Jatim itu.

Selanjutnya jenazah berlabel B051 yakni Susilo Utomo asal Surabaya yang diketahui identitasnya berdasar metode primer pemeriksaan DNA pembanding anak kandung, diperkuat data sekunder medis dan kamera tersembunyi di Bandara Juanda.

Dengan teridentifikasinya tiga jenazah tambahan maka sudah 50 korban teridentifikasi dari 53 jenazah yang saat ini berada di Rumah Sakit Bhayangkara di Surabaya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement