REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah serius menangani banjir yang rutin terjadi di Jawa Barat bagian Selatan. Salah satu solusinya, yaitu membuat kolam retensi yang akan segera terealisasi di 2015 ini.
Program tersebut, pernah diwacanakan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat meninjau banjir di Kabupaten Bandung bersama Presiden RI Joko Widodo pada akhir 2014. Untuk membuat kolam tersebut, pemerintah harus membebaskan lahan di Cieunteung seluas lima hektare.
‘’Pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp 150 miliar. Selanjutnya, untuk ganti rugi tersebut menggunakan sistem putus dan ganti untung, yaitu lahan dan bangunan dihargai sesuai dengan harga pasaran,’’ ujar Heryawan yang akrab disapa Aher Saaat Acara Penyerahan bantuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Perbankan kepada masyarakat korban banjir di Kantor Desa Dayeuhkolot, Kamis petang (22/01).
Proses yang dilakukan, kata dia, adalah proses normal. Jadi, harga rumahnya dibeli normal dan harga lahannya dibeli normal. Sehingga, ketika mendapat uang nilainya mencukupi. Sistemnya, bayar lepas.
Dengan system ini, masyarakat juga setuju karena nanti saat mereka mencari kawasan baru dan lahan baru untuk perumahan uangnya akan mencukupi.
‘’Ini bukan pembebasan biasa, ini pembebasan normal. Doakan mudah-mudahan tahun ini seluruh pembebasan 5 hektare tanahnya selesai,” katanya.