REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Asisten Menteri Luar Negeri Amerika untuk Urusan Belahan Barat Roberta Jacobson mengatakan pembicaraannya di Havana menandai "langkah maju yang penting" dalam memulihkan hubungan diplomatik dengan Kuba, tetapi itu "hanya langkah pertama."
Berbicara di ibukota Kuba, Havana, hari Jumat (23/1) setelah dua hari pembicaraan, Jacobson mengatakan jalan di depan "panjang dan rumit," tetapi diskusi itu berlangsung dalam suasana yang saling menghormati dan Amerika "sangat berkomitmen" bergerak maju dengan dialog itu.
Pertemuan dua hari (Rabu dan Kamis) itu dilakukan sebulan setelah Presiden Amerika Barack Obama dan Presiden Kuba Raul Castro mengumumkan kedua negara siap menormalkan hubungan setelah lebih dari 50 tahun vakum.
Menurut Jacobson, diskusi hari pertama membahas tentangmigrasi reguler kedua negara. Diskusi hari kedua membahas langkah-langkah membangun kembali hubungan, tidak sekadar pembukaan kembali kedutaan, guna mewujudkan berbagai kepentingan bersama, termasuk kesehatan global, kontra Narkoba, kerjasama lingkungan dan perdagangan manusia.
Jacobson mengatakan, kedua delegasi juga membahas masalah "ketidaksepakatan yang dalam," di antara mereka seperti hak azasi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika