Sabtu 24 Jan 2015 11:28 WIB

MPR: Konflik KPK-Polri Gunawan Musyawarah Mufakat

Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang (kiri).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Oesman Sapta mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri adalah sama-sama anak bangsa karena itu kedua belah pihak jangan mengedepankan kepentingan kelompok.

"Gunakan musyawarah dan mufakat untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi, ke depankan kebersamaan untuk mencari solusi," kata Oesman di Padang, Jumat (24/1), malam, usai membuka Konferensi Kerja Nasional II PGRI tahun 2015.

Ia mengingatkan kepada semua pihak yang ada, jangan asal berbicara dalam menanggapi persoalan yang terjadi di antara kedua lembaga itu. "Kalau mau bicara harus memberikan solusi, jangan sampai memperuncing keadaan dan harus bisa memberi jalan keluar," katanya.

Ditegaskan, tidak tepat jika peristiwa yang terjadi disebut perseteruan antara KPK dengan Polri karena mereka semua adalah anak-anak bangsa yang harus berpikir secara kebangsaan. Oesman mengatakan, MPR tidak akan berpihak kepada salah satu lembaga dan berupaya untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi.

"Membangun kebersamaan demi keutuhan bangsa jauh lebih penting daripada mengedepankan kepentingan kelompok," lanjutnya.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjajanto ditangkap oleh penyidik Bareskrim Polri pada Jumat (23/1) sekitar pukul 07.30 WIB di daerah Depok seusai mengantarkan anaknya ke sekolah.

Bambang langsung dibawa ke Bareskrim Polri untuk diperiksa dengan sangkaan menyuruh memberikan keterangan palsu terhadap para saksi dalam sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Waringin Barat 2010.

Pelapor dalam kasus tersebut adalah calon Bupati Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran yang pernah berperkara di Mahkamah Konstitusi soal sengketa Pilkada pada 2010.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement