REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Sebuah kelompok ekstremis dan para pendukungnya merayakan kematian Raja Saudi Abdullah di media sosial Jumat, banyak dari mereka menggambarkan sang Raja sebagai "hamba" dari Amerika yang bersekongkol dengan Barat untuk membunuh Muslim.
Raja Abdullah, yang meninggal pada usia 90, mulai memerangi militan Alqaidah di sekitar satu dekade lalu ketika ekstremis meluncurkan serangkaian berbagai serangan yang bertujuan menjatuhkan monarki.
"Pencuri dari dua masjid suci telah meninggal," tulis seorang pendukung militan di Twitter. "Dia hidup dan mati sebagai hamba Amerika," diposting lain.
sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement