REPUBLIKA.CO.ID, ANDALUSIA -- Sejak berdiri 1954, Cordoba Club de Futbol, S.A.D (selanjutnya disebut Cordoba) baru berpartisipasi pada sembilan musim kompetisi La Liga. Keikutsertaan Cordoba pada musim 2014/2015 merupakan yang perdana sejak terdegradasi medio 1971/1972. Namun, sebagai tim promosi, kiprah Los Califas pada musim ini terhitung lumayan.
Hingga pekan ke 19, Córdoba berada di urutan ke 14 klasemen sementara dengan raihan 18 poin. Unggul dua angka atas Almeria yang bercokol di peringkat ke 18 alias penghuni teratas zona degradasi. Torehan apik Cordoba tidak dapat dilepaskan dari tangan dingin sang pelatih Miroslav Djukic.
Menggantikan Albert Ferrer per 20 Oktober 2014, Djukic membuat Los Califas mampu bersaing di La Liga, setidaknya untuk terhindar dari zona merah. Setelah terpuruk pada awal musim, kiprah Cordoba semakin menjanjikan selepas jeda Natal dan Tahun Baru. Dimulai dari kemenangan atas Granada dua gol tanpa balas (6 Januari 2015), raihan tripoin berlanjut sepekan berselang.
Giliran Rayo Vallecano menjadi korban usai dibungkam 1-0. Terbaru, Córdoba bermain imbang 1-1 kontra Eibar di markas mereka yaitu stadion Nuevo Arcángel, Jumat (17/1). Raihan tujuh poin dari tiga laga perdana di awal tahun tentu membuat asa Los Blanquiverdes, sebutan lain Cordoba, untuk berprestasi lebih tinggi membuncah.
Pada Sabtu (24/1) malam WIB ini, Cordoba kedatangan lawan yang tidak ringan yaitu Real Madrid. Publik tentu menanti, apakah Cordoba mampu melanjutkan catatan manis mereka di awal tahun.
"Kami ingin terus melanjutkan tren positif," ujar Djukic dilansir Inside Spanish Football. "Tim terus menunjukkan kemajuan dari hari ke hari. Namun, masih ada ruang untuk berkembang," kata pelatih berkebangsaan Serbia itu di Football Espana.
Salah satu kunci sukses Los Califas adalah kekompakan tim yang mumpuni. Disertai, pendekatan taktik nan jitu ala Djukic. Laga kontra Eibar membuktikan hal itu. ''Kami bermain dengan pressing ketat disertai intensitas tinggi sejak awal," kata Djukic.
Kembali ke laga kontra Madrid, Djukic diperkirakan masih akan mengandalkan tiga pemain pinjaman lintas klub dan negara di lini tengah dan depan. Mereka adalah gelandang Fausto Rossi (pinjaman dari Juventus) dan duo penyerang yaitu Bebe (Benfica) dan Nabil Ghilas (Porto). Selain ketiganya, Djukic juga mengandalkan penyerang asal Rumania Florin Andone.
Pekan lalu, Andone membuat sejarah seusai mencetak gol ke gawang Eibar. Pasalnya, gol itu di terjadi pada detik kesembilan pertandingan atau yang tercepat keempat sepanjang sejarah La Liga. Urutan pertama masih ditempati penyerang Real Valladolid musim 2007/2008 Joseba Llorente dengan 7,3 detik berkat golnya ke gawang Espanyol.