Senin 26 Jan 2015 01:01 WIB

Ambisi Fiorentina Menaklukkan 'Duryodana'

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Didi Purwadi
Pelatih Vincenzo Montella.
Foto: Reuters
Pelatih Vincenzo Montella.

REPUBLIKA.CO.ID, FLORENCE -- Dalam epos Mahabharata, Duryodana (secara harfiah berarti 'sulit ditaklukkan' atau 'tidak terkalahkan') merupakan satu dari sekian banyak tokoh antogonis. Ia dikenal sebagai musuh utama para Pandawa. Lahir dari pasangan Dretarastra dan Gandari, Duryodana dikenal sebagai sosok yang licik, kejam serta mudah terhasut.  

Lantaran terpengaruh hasutan sang paman yaitu Sangkuni, Duryodana kemudian memulai perang dengan kubu Pandawa. Dalam perang Bharatayuddha, akhirnya dia harus takluk oleh Bima pada pertempuran di hari kedelapanbelas. Penyebabnya, paha Duryodana dipukul dengan gada kepunyaan Bimasena, nama lain Bima.  

Lantas apa hubungan potongan kisah Mahabharata di atas dengan catatan pertemuan Fiorentina kontra AS Roma di kancah Serie A? Bagi Fiorentina, Roma ibarat Duryodana. Maklum, dalam lima pertemuan terakhir di kompetisi tertinggi sepak bola negeri pizza itu, La Viola tidak bisa mengalahkan I Giallorossi.    

Terakhir kali, nikmatnya kemenangan dirasakan Fiorentina pada 25 April 2012. Bertempat di Stadio Olimpico, Roma, Fiorentina sukses membungkam Roma dengan skor tipis 1-2. Pahlawan kemenangan La Viola kala itu adalah Stevan Jovetic (kini membela Manchester City) dan Pablo Daniel Osvaldo (sekarang memperkuat Inter Milan).  

Sedangkan gol balasan I Giallorossi dicetak sang pangeran, Francesco Totti. Lalu, kapan terakhir kali kemenangan dipetik Fiorentina di hadapan publik Florence? Mari mundur sekitar lima bulan dari pertandingan di Olimpico. Tepat pada 4 Desember 2011, Fiorentina menghancurkan Roma tiga gol tanpa balas.

Gol-gol Gigliati, julukan lain Fiorentina, dibukukan Jovetic, Alessandro Gamberini dan S. Silva. Menilik sederet fakta yang ada, Fiorentina tentu berharap menjadi sosok Bima. Persona yang mampu mengalahkan Duryodana, sang lawan yang sulit ditaklukkan.  

Kesempatan terbuka kala Fiorentina menjamu Roma dalam lanjutan Serie A 2014/2015 di Stadio Artemio Franchi, Senin (26/1) dini hari WIB. Menjelang laga, La Viola mengantongi bekal apik berupa kemenangan 1-2 atas Chievo Verona, pekan lalu.

Bukan sembarang kemenangan lantaran diperoleh berkat kerja keras seluruh pemain hingga laga usai. Buktinya, gol penyerang pengganti, Khouma Babacar tercipta tatkala laga memasuki menit ke 94.

Pelatih Fiorentina, Vincenzo Montella, meminta para pemainnya tidak membuat kesalahan-kesalahan yang berpotensi merugikan tim secara keseluruhan. 

"Kami bermain baik, meskipun masih terdapat sejumlah kesalahan," ujar Montella dalam wawancara seusai pertandingan kontra Chievo kepada Rai Sport dan dilansir Football Italia, Senin (19/1).

Dalam pertandingan kontra I Lupi, julukan lain AS Roma, Montella akan menampilkan susunan terbaik. Pertandingan tengah pekan dalam wujud babak delapan besar Coppa Italia melawan Atalanta, tidak akan mengubah komposisi tim. Salah satu nama yang diandalkan adalah Juan Cuadrado.

Membangun reputasi sebagai winger andal, Montella mengubah posisi Cuadrado menjadi gelandang serang di belakang striker sejak musim ini. Eksperimen sang allenatore berbuah manis lantaran permainan apik terus diperlihatkan pemain berkebangsaan Kolombia tersebut. Torehan empat gol dan empat assist dari 16 laga Serie A menjadi bukti.

"Dia berkembang di posisi itu dan bisa menyerang ke celah kosong di pertahanan lawan," kata Montella. Selain Cuadrado, pemain lain yang menarik untuk dicermati adalah kiper asal Rumania Ciprian Tatarusanu. Perlahan tapi pasti, Tatarusanu mampu menggantikan peran Neto, penjaga gawang asal Brasil, dengan baik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement