Senin 26 Jan 2015 00:11 WIB

Pengamat: Penangkapan Bambang Widjojanto Coreng PDIP

 Seorang pegiat anti korupsi mengenakan topeng Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto saat puluhan aktivis menggelar aksi di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (24/1). (Antara/Akbar Nugroho Gumay)
Seorang pegiat anti korupsi mengenakan topeng Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto saat puluhan aktivis menggelar aksi di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (24/1). (Antara/Akbar Nugroho Gumay)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Ahmad Atang, berpendapat kasus penangkapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto (BW), oleh Bareskrim Mabes Polri justru akan mencoreng wibawa PDI Perjuangan.

''Alasannya karena dua peristiwa yang hampir bersamaan yang menimpa pimpinan KPK justru dilakukan kader oleh PDI Perjuangan,'' kata Ahmad Atang di Kupang, Ahad (25/1), terkait kasus penangkapan BW oleh Bareskrim Mabes Polri.

Dia mengatakan peristiwa pertama dilakukan oleh Plt Sekjen PDI Perjuangan yang membongkar aktivitas politik yang dilakukan Ketua KPK, Abraham Samad, yang ingin menjadi calon wakil presiden mendampingi Jokowi pada Pilpres Juli 2014.

Dalam waktu kurang dari 24 jam, pimpinan KPK Bambang Widjojanto ditangkap Bareskrim Mabes Polri atas laporan Sugianto Sabrani yang adalah anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan.

"Dengan demikian, persoalan yang terjadi antara KPK dan Polri sekarang ini bisa dilihat karena dipicu oleh PDIP terkait pencalonan Budi Gunawan yang gagal menjadi Kapolri," katanya menjelaskan.

Karena itu, katanya, secara politis langkah yang dilakukan oleh kader PDI Perjuangan menjadi kontra produktif bagi PDIP. Atas kasus ini, dia mengatakan publik punya persepsi dan melihat kisruh Polri vs KPK jilid dua di belakangnya ada PDIP.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement