Senin 26 Jan 2015 13:02 WIB

Penyelam TNI Sudah Evakuasi 70 Jenazah Korban Air Asia

Petugas evakuasi mengangkat serpihan pesawat AirAsia QZ8501 di Pelabuhan Panjang, Kotabaru, Jumat (16/1) malam.
Foto: Antara
Petugas evakuasi mengangkat serpihan pesawat AirAsia QZ8501 di Pelabuhan Panjang, Kotabaru, Jumat (16/1) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Penyelam TNI AL yang tergabung dalam operasi pencarian dan evakuasi korban pesawat AirAsia QZ-8501 tidak pernah mengenal kata menyerah. Pada hari ke-29, TNI berhasil mengevakuasi lagi satu jenazah perempuan dari badan pesawat AirAsia QZ-8501 di perairan Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kotawaringin Kalimantan Tengah, Ahad (25/1).

Kapuspen TNI Mayjen M. Fuad Basya menyatakan, tim penyelam TNI AL mulai melanjutkan misi mengevakuasi jenazah korban dan bodi utama pesawat AirAsia dengan diturunkanya perahu karet dan Sea Raider serta peralatan Dishidros. Beberapa penyelam dari KRI Banda Aceh telah berada di kapal Crest Onyx sejak Sabtu malam kemarin.

"Mereka melakukan penguatan belting dan tali pengikat. Sementara lifting bag yang digunakan masih tetap satu buah berukuran 10 ton. Kapal Crest Onyx inilah yang akan menarik badan pesawat‎," katanya.

Proses pengikatan dan belting pagi ini sudah kembali dimulai sejak pukul 04.55 WIB, dan pada pukul 09.30 WIB, floating bag mengapung badan pesawat sempat terangkat dan muncul kepermukaan di buritan Kapal Crest Onyx.

Namun, keberuntungan belum berpihak karena tali penarik terputus sehingga bodi pesawat kembali masuk ke air tetapi tali tross masih terpasang sehingga body pesawat tidak terempas lagi ke dasar laut.

Fuad menyatakan, saat badan pesawat terangkat, satu jenazah ikut mengapung, kemudian jenazah langsung dievakuasi tim dengan perahu karet ke KN Pacitan. Selain jenazah, puing-puing pesawat ikut mengapung. 

Kemudian satu jenazah yang telah berhasil dievakuasi oleh KN Pacitan selanjutnya dibawa dengan pesawat Hely Bell TNI AL ke Lanud Iskandar Pangkalan Bun. Seperti pada penemuan jenazah korban AirAsia sebelumnya, dari Pangkalan Bun jenazah dibawa ke RS Sultan Imanuddin guna dirawat dan dimasukkan peti jenazah.

 

"Sejauh ini, sudah 70 jenazah telah berhasil dievakuasi dan pada sore hari ini, satu jenazah hasil evakuasi hari ini masih berada di RS Sultan Imanuddin," ujar Fuad. Dia melanjutkan, evakuasi dihentikan siang hari ini, selain untuk evaluasi dan merencanakan langkah berikutnya juga dikarenakan arus sudah mulai deras dan hujan.

Ketinggian ombak 2-4 m, kecepatan arus 1,7 knot sehingga evakuasi diputuskan untuk dilanjutkan esok hari dan berharap cuaca baik dan mendukung untuk penyelaman. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement