REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Pelatih Timnas Korea Selatan, Uli Stielike, memandang perbedaan waktu istirahat tentu akan menjadi keuntungan bagi Taegeuk Warriors saat menghadapi Irak di babak semifinal Piala Asia 2015 pada Senin 26/1).
Namun, keuntungan itu hanya akan bermakna bila hasil positif (dalam konteks ini Korsel menembus final melalui kemenangan di Stadium Austrlia), berhasil diperoleh.
Korsel melangkah ke semifinal seusai mengalahkan Uzbekistan dua gol tak berbalas via perpanjangan waktu pada babak perempat final di Melbourne Rectangular Stadium, Melbourne, Kamis (22/1). Sementara, di Canberra Stadium, Canberra, sehari berselang, Irak membutuhkan adu penalti sebelum menyingkirkan tetangga dekat mereka, Iran.
"Itu artinya, kami harus memainkan bola dengan cepat, kami harus bertarung dan meladeni setiap tantangan lawan. Kami harus memaksa Irak berlari, sehingga ketika memasuki akhir pertandingan, kami memiliki keunggulan fisik. Tapi, kami harus bekerja untuk itu," ujar mantan pelatih klub La Liga, Almeria ini.
Dalam laga nanti, Stielike akan kembali mengandalkan Son Heung-min. Perlahan tapi pasti, Son menunjukkan ketajamannya. Dwigol ketika Korsel menaklukkan Uzbekistan pada fase delapan besar menjadi pembuktian kualitas Son sehingga lini belakang Irak harus waspada.