REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Melalui media sosial, kelompok militan ekstremis dan fundamentalis Islam mengungkapkan kegembiraannya. Hal itu mereka lakukan begitu mendengar kabar wafatnya pemimpin Arab Saudi, Raja Abdullah bin Abdulaziz pada Jumat (23/1) pagi.
Sambil mengacungkan senjata, mereka berpawai merayakan kepergian sosok yang mereka sebut 'pelayan' Amerika tersebut, demikian laporan Associated Press.
Menurut kelompok militan fundamentalis itu, almarhum telah berkonspirasi banyak dengan dunia Barat dalam berperang melawan kaum Muslim. Salah satu bagian kelompok militan ini, Daesh, menggunakan media sosial Twitter untuk mengeluarkan sikap resmi.
Anggota Daesh yang bernama Abu Azzam al-Najdi mengecam keras Raja Abdullah, "Dia mengirim pesawat tempurnya untuk membunuh kaum Muslim di Suriah. Dia memasukkan kaum Muslim laki-laki dan perempuan ke dalam penjara, dan di manapun ada perang melawan pejuang jihad, dialah yang pertama kali melakukannya."
Albawaba melaporkan, kelompok militan itu menggunakan tanda pagar (tagar) untuk mengungkapkan kegembiraan atas wafatnya Raja Abdullah. Tagar itu dialihbahasakan dari bahasa Arab menjadi 'Matinya seorang tiran.'
Selama ini, kelompok militan ekstremis dan fundamentalis sering kali menggunakan internet sebagai media propaganda dan rekruitmen para pendukungnya.