Senin 26 Jan 2015 13:53 WIB

Ada 93 Jenazah dalam Badan Utama Air Asia

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Ilham
Personil militer mengangkut peti jenazah korban Air Asia QZ 8501 yang tiba di Surabaya untuk diidentifikasi, Jumat (2/1).
Foto: Reuters
Personil militer mengangkut peti jenazah korban Air Asia QZ 8501 yang tiba di Surabaya untuk diidentifikasi, Jumat (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Tim SAR gabung tengah mengupayakan pengangkatan badan utama (main body) pesawat Air Asia QZ8501 dari dasar kedalaman 30 meter di parairan Selat Karimata, dekat Laut Jawa. Diperkirakan ada 93 jenazah korban yang terperangkap dalam badan pesawat itu.

''Diperkirakan sisanya yakni 93 penumpang dan awak pesawat Air Asia QZ8501 lainnya masih berada dan terperangkap di dalam badan pesawat," kata Direktur Operasional Basarnas, Marsekal Pertama SB Supriyadi di Pangkalan Bun, Kalteng, Senin (26/1).

Menurut dia, selain mengangkat badan pesawat, tim Basarnas gabungan dengan tim penyelam Denjaka TNI AL juga akan fokus mengevakuasi jenazah-jenazah korban. "Nantinya jenazah-jenazah tersebut akan dibawa dengan kapal KN Pacitan langsung ke Kumai," ujar Supriyadi.

Sebelumnya, pada Sabtu (25/1) muncul cuaca buruk. Tim SAR gabungan dengan menggunakan lifting bag atau balon-balon udara hampir berhasil mengangkat badan pesawat hingga ke permukaan laut. Bahkan, kapal KM Crest Onyx juga sempat menarik badan pesawat. Namun, tali yang mengikat badan pesawat putus, sehingga badan pesawat kembali jatuh ke dasar laut.

Badan utama pesawat itu tersisa hanya 10x5x3 meter dengan berat tak kurang dari 10 ton. Badan pesawat kembali jatuh menghujam ke dasar Laut Jawa.

Hingga hari ke-29 masa pencarian, tim SAR gabungan sudah menemukan dan mengevakuasi 70 jenazah korban. Seluruh jenazah sudah diterbangkan dengan pesawat dari Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng ke Lanud Juanda, Surabaya, Jawa Timur, untuk keperluan proses identifikasi.

Pesawat Air Asia QZ 8501 yang mengangkut 155 penumpang dan tujuh kru dinyatakan hilang kontak di atas perairan Selat Karimata pada Ahad 28 Desember 2014 lalu. Hal itu terjadi setelah delapan menit lepas landas dari Surabaya menuju Singapura.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement