REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan mendalami profil kepribadian Christopher Daniel Sjarief, tersangka tabrakan "maut" yang menewaskan empat orang korban, melalui pemeriksaan psikologis dan psikiater.
"Hasil belum (keluar) namun polisi ingin mengetahui bagaimana profil kepribadian Christopher," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul di Jakarta, Senin (26/1).
Martinus mengatakan data hasil psikologis dan psikiater sebagai data dukungan bagi penyidik untuk melengkapi berkas perkara Christopher. Martinus menyatakan polisi juga akan melengkapi data "scientific" pendukung lainnya termasuk tes urine dan kondisi kejiwaan tersangka.
Sejauh ini, penyidik kepolisian telah memeriksa 13 orang saksi terkait kecelakaan lalulintas menewaskan empat orang itu. Terakhir penyidik memeriksa seorang saksi Fajar yang mengetahui Christopher bertengkar dengan sopir Sandi.
Saksi Fajar mengetahui kejadian saat Christopher bertengkar dan mengambil alih kemudi dari Sandi," ungkap Martinus. Sebelumnya, sebuah mobil bernomor polisi B-1658-PJE yang dikemudikan Christopher terlibat tabrakan beruntun yang melibatkan dua unit mobil dan beberapa motor di sepanjang Jalan Arteri Pondok Indah Jakarta Selatan, Selasa (20/1) malam.
Akibatnya empat orang pengemudi sepeda motor meninggal dunia yakni anggota Sabhara Polsek Metro Kebayoran Baru Aiptu Batang Onang, Wisnu Anggoro, Mustofa dan Mahyudi Herman, serta beberapa orang terluka.
Penyidik kemungkinan menerapkan pasal berlapis untuk menjerat Christopher termasuk Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas. Kemudian, Pasal 368 KUHP tentang perampasan dan Pasal 359 KUHP mengenai kelalaian yang menyebabkan seseorang meninggal dunia.