REPUBLIKA.CO.ID, PITTSBURGH -- Sebelum dan sesudah shalat Jumat baru-baru ini di Islamic Center of Pittsburgh, relawan menempati pos mereka di bawah tangga aula. Mereka meminta masyarakat bergabung dalam kegiatan anak-anak, menjadi relawan di dapur umum, berpartisipasi dalam pendidikan orang dewasa atau berpartisipasi dalam program membaca Alquran.
Mereka mengatakan mengajak anak-anak, remaja dan orang dewasa muda terlibat dalam program di masjid akan membantu mereka belajar tentang Islam sebenarnya. Kemudian melawan tindakan radikal seperti yang terjadi di Paris, Boko Haram di Nigeria, ISIS dan berbagai kelompok Alqaidah.
"Semua yang terjadi di dunia menyedihkan. Saya merasa kita tidak bisa melakukan apa-apa mengenai itu. Hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah mencoba menolong generasi sekarang. Penting memberi tahu anak muda bahwa ISIS dan Alqaidah tidak terkait dengan Islam.," ujar salah satu relawan Esra Daghestani yang menjaga pos kegiatan anak-anak, dikutip dari Pittsburgh Post-Gazette, Senin (26/1).
Imam masjid Oakland Sheikh Atef Mahgoub mengangkat tema tersebut dalam khutbah Jumatnya yang dihadiri sekitar 500 jamaah. Dia mengatakan penyerang kantor majalah satir Charlie Hebdo tidak memperjuangkan kehormatan Islam.
Menurut dia, para pelaku itu justru mempermalukan Nabi Muhammad SAW dan muslim di seluruh dunia.
Atas dasar itu, ia meminta kalangan muda untuk menggali pengetahuan Islam yang lebih banyak. Dia menyarankan untuk mendatangi ulama atau orang yang memiliki pengetahuan luas.
Sheikh Mahgoub mencontohkan ketika Nabi berkuasa beliau tidak pernah menggunakan kekuatan untuk menjaga ketertiban dan tidak pernah melakukan kekerasan terhadap orang yang menghinanya. Dia menambahkan seorang Muslim punya hak merasa terhina atas penerbitan kartun Nabi, tapi tidak punya hak untuk menanggapinya dengan menyerang secara fisik.