REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA SELATAN - Tersangka kasus kecelakaan maut di Pondok Indah, Christopher Daniel Sjarief (23), telah menjalani pemeriksaan kejiwaan dengan psikolog dan psikiater di Polda Metro Jaya pada Jumat lalu (23/1). Akan tetapi, hasil dari pemeriksaan kejiwaan tersebut belum keluar.
"Hasilnya memang belum," terang Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul, Senin (26/1).
Martinus menyatakan sebagai bagian dari perkembangan penanganan kasus Outlander maut, pihak kepolisian telah melakukan pemeriksan psikologis dan psikiatri terhadap Christopher.
Dari pemeriksaan kejiwaan ini, pihak kepolisian ingin mendapatkan gambaran profil dari kepribadian Christopher. Diharapkan, profil kepribadian yang bersangkutan dapat digambarkan baik dari sisi psikologinya maupun sisi psikiatrinya.
Hasil dari tes kejiwaan ini nantinya akan menjadi data dukungan bagi kepolisian. Pasalnya, proses penegakkan hukum yang dilakukan oleh pihak kepolisian ini melibatkan dukungan-dukungan data investigasi scientific crime. Di antaranya ialah data berdasarkan forensik terhadap urine, kejiwaan, psikologi, serta kesehatan.
"Tentu ini jadi data-data pendukung bagi kami untuk memproses ini," ujar Martinus.
Saat ini, pihak kepolisian juga masih menunggu hasil pemeriksaan urine dan darah Christopher dari Badan Narkotika Nasional (BNN). Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah yang bersangkutan benar mengkonsumsi narkotika jeis LSD sesuaidengan pengakuannya.
Selain itu, pemeriksaan ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah ada zat lain yang juga dikonsumsi oleh Christopher saat insiden kecelakaan berlangsung.