REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Swedia menawarkan kerja sama kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam berbagai sektor pembangunan, terutama yang berkaitan dengan sistem transportasi di Ibu Kota.
Penawaran itu disampaikan Duta Besar Swedia untuk Indonesia Johanna Brismar Skoog saat melakukan kunjungan ke Balai Kota DKI Jakarta, Senin (26/1). "Sebetulnya, saat ini ada dua tawaran kerja sama dalam bidang transportasi yang kami tawarkan kepada Pemprov DKI Jakarta, dan keduanya sedang berlangsung," kata Johanna di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin.
Menurut dia, dua kerja sama yang dimaksud itu, antara lain sistem jalan berbayar elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP) serta sistem meter parkir (parking meter). "Saya berharap kedua kerja sama tersebut dapat segera mencapai kata sepakat dan segera kita realisasikan sepenuhnya, mengingat segala perangkat elektroniknya sudah diujicobakan di Jakarta," ujar Johanna.
Selain transportasi, dia menuturkan kerja sama lain yang ditawarkan, diantaranya dalam bidang kesehatan, pengelolaan air dan energi, teknologi, smart city solution dan masih banyak lagi. "Kami memiliki portfolio yang panjang untuk selanjutnya dapat ditawarkan kepada Pemprov DKI Jakarta dalam bentuk kerja sama. Kita lihat saja nanti kelanjutannya," tutur Johanna.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku belum dapat memutuskan untuk menerima tawaran kerja sama yang ditawarkan oleh Pemerintah Swedia tersebut atau tidak. "Kesempatan pasti kita buka selebar-lebarnya. Tapi, keputusan akhirnya tidak bisa segera kita tentukan. Tergantung, karena kita juga mengadakan beauty contest, negara-negara lain juga bisa ikutan. Nanti kita pilih yang memang cocok dengan kita," ungkap Basuki.