Selasa 27 Jan 2015 08:58 WIB

Polwan Berjilbab di Paman Sam (1)

Rep: c08/c13/ Red: Damanhuri Zuhri
Anggota Polisi Wanita saat mengikuti peragaan pakaian dinas untuk Polwan berjilbab di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat (25/11). ( Republika/Yasin Habibi)
Anggota Polisi Wanita saat mengikuti peragaan pakaian dinas untuk Polwan berjilbab di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat (25/11). ( Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kehormatannya; janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) tampak padanya. Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka (sehingga dada mereka tertutupi).

Kalimat ini merupakan kutipan ayat Alquran surah an-Nur ayat 31. Dari kutipan inilah Allah SWT mewajibkan kaum Muslimah untuk mengenakan hijab.

Wanita memang telah diwajibkan dalam ajaran Islam untuk menggunakan hijab dalam keadaan apa pun. Kewajiban ajaran ini juga ditunjukkan kepada wanita yang berprofesi sebagai polisi.

Aturan tersebut pun berlaku di tempat-tempat yang tidak memegang ajaran Islam, seperti di Amerika Serikat.

Imam pada Islamic Center di New York,  Ustaz Shamsi Ali mengatakan beberapa Muslimah di New York yang berprofesi sebagai polisi wanita (polwan) justru tidak mendapat pertentangan bekerja menggunakan jilbab.

“Di New York, Amerika Serikat, mudah saja kita menemukan polwan berjilbab. Kok, malah di Indonesia yang mayoritas Islam justru jilbab polwan masih jadi perdebatan,” kata Ustaz Shamsi Ali saat mengisi tausiyah dalam acara Tabligh Akbar “Membangun Peradaban Emas” di Masjid Sunda Kelapa Jakarta. Selasa (20/1).

Ustaz Shamsi kemudian menyebutkan perkembangan Islam di Amerika saat ini sudah berkembang pesat. Saat ini, ia mengungkapkan, jumlah umat Islam di Amerika Serikat sudah sekitar 19 juta orang.

Setiap tahun, kata dia, umat Islam Amerika bertambah sebanyak 20 ribu orang. “Selain jumlahnya terus bertambah, kualitas umat Islam Amerika juga terus bertambah dan mendapat perhatian,” ungkap Ustaz Shamsi menerangkan.

Menggunakan jilbab saat berprofesi sebagai polisi tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Muslimah. Namun, kekhawatiran atas tantangan ini sepertinya tidak lagi dirasakan Muslimah yang berprofesi sebagai polisi.

Tahun lalu, seperti yang dikutip laman Onislam , Departemen kepolisian St Paul mengizinkan anggota polisi wanitanya untuk berjilbab. Aturan ini secara langsung ditunjukkan kepada polisi wanita yang beragama Islam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement