REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Indonesia akan mengadakan peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Jakarta dan Bandung pada April mendatang. Sebanyak 109 negara, akan diundang pada pertemuan internasional itu.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un termasuk dalam daftar undangan. Tapi untuk kehadirannya, Kemenlu belum bisa pastikan.
"Ya statusnya sama dengan teman-teman tahu di media. Kami lihat dulu. Yang pasti kalau dia peserta ya kita undang. Kalau hadir atau tidak, kita lihat nanti," ujar Sekjen Kemenlu Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo, usai melakukan pertemuan dengan Wagub Jabar Deddy Mizwar membahas persiapan peringatan KAA ke-60 di Gedung Sate Bandung, Selasa (27/1).
Saat ini, undangan terus disebar ke negara peserta. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, sedang berada di Kinabaro Malaysia untuk melakukan pertemuan dengan negara Afrika. Kesempatan itu sekaligus akan digunakan untuk memberikan undangan pada negara afrika yg menjadi peserta KAA kepada kepala negara agar bepartisipasi.
"Ibu Menlu sedang ada di Malaysia. Sedang menghadiri Konferensi African Union," katanya menambahkan.
Selain 109 negara, Indonesia juga mengundang 25 organisasi internasional. Selain itu Sekjen PBB Ban Ki-moon juga diharapkan hadir pada peringatan tahunan tersebut. Terkait kesiapan, dia berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang sudah siap menyediakan Gedung Merdeka di Jalan Asia Afrika.
"Terima kasih, tadi Pak Wagub sudah menyampaikan kesiapan Jabar untuk mendukung peringatan KAA ini," katanya.
Dikatakan Kristiarto, dalam pertemuan tersebut Wagub juga menyampaikan secara tepat bagaimana caranya untuk memaksimalkan momentum itu. Karena yang terpenting bukan peringatannya tapi bagaimana mengisinya. "Termasuk antara lain memaksimalkan peninggalan sejarah peranan penting Indonesia di dunia internasional," katanya.
Peringatan itu nantinya akan terdiri atas dua event besar internasional. Pertama KTT Negara Asia Afrika yang akan digelar di Jakarta pada 19-23 April 2015. Kedua seremoni peringatan KAA yang digelar di Bandung pada 24 April 2015.
Ikuti Whatsapp Channel Republika