Selasa 27 Jan 2015 19:10 WIB

Unsur Safety tak Bisa Dijadikan Alat Promosi Maskapai

Rep: C78/ Red: Winda Destiana Putri
Ilustrasi penerbangan
Ilustrasi penerbangan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Rencana Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang akan mengumumkan secara terbuka soal safety and security dalam maskapai se-Indonesia direspons positif oleh Maskapai Garuda Indonesia.

"Pada dasarnya, kita mendukung semua langkah pemerintah jika itu semua dimaksudkan untuk menjaga keselamatan penumpang," kata Vice President Corporate Communication Garuda Pujobroto kepada Republika, Selasa (27/1).

Namun ditegaskannya, dalam industri penerbangan, aspek keselamatan dan keamanan merupakan hal yang bersifat mandatory dan melekat, makanya tidak boleh dijadikan alat pemasaran. Dalam industri penerbangan, ia menjadi bagian yang paling vital.

Garuda indonesia, belum mengetahui bagaimana nantinya teknis pengumuman akan dilaksanakan berikut hukumannya. Karenanya, ia masih akan menunggu langkah pemerintah melakukan wacana yang kadung digulirkan itu.

Ditegaskan Pujobroto, Garuda Indonesia telah berkomitmen dalam menjaga keamanan dan keselamatan para penumpang. DIbuktikan dengan adanya sertifikat International Operational Safety Audit yang telah ada sejak 2008. Sertifikat tersebut dikeluarkan oleh asosiasi perusahaan penerbangan internasional yang menjadi bukti Garuda apik dalam menjamin keselamatan penumpang.

"Sebelum dapat sertifikat, kita melewati proses audit oleh auditor internasional yang independen, dan akan terus diperbaharui hasil auditnya dua tahun sekali," tuturnya.

Aspek yang diaudit di antaranya seluruh aspek penerbangan, perawatan pesawat, sistem operasi penerbangan, training dan kualitas SDM-nya. Sertifikat tersebut harus terus dipertahankan dengan menjaga konsistensi pelayanan. Tujuannya agar bisnis tidak terganggu dalam keberlanjutan kerja sama dengan maskapai internasional. 

Sementara itu, Direktur Umum Maskapai Lion Air Edward Sirait tidak mau berkomentar soal rencana Jonan yang ingin mengumumkan rating keselamatan atau safety maskapai bulan depan. "No comment," katanya singkat. Ia pun menolak berkomentar atas dampak bisnis yang kemungkinan terjadi ketika pengumuman tersebut dilaksanakan.

Ditegaskan Edward, ia akan melihat terlebih dahulu bagaimana teknis pemerintah dalam mengumumkan rating keselamatan tersebut nantinya. Ia pun menwgaskan bahwa diumumkan ataupun tidak, penjaminan keselamatan bagi industri maskapai merupakan sebuah keharusan yang tak boleh dilanggar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement