Rabu 28 Jan 2015 00:39 WIB

ESDM: Harga Baru Gas Elpiji 3 Kg Diumumkan Bulan Depan

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja mendistribusikan tabung gas tiga kilogram kepada pengecer di agen elpiji di kawasan Mampang Prapatan,Jakarta, Kamis (3/7).(Republika/Prayogi).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja mendistribusikan tabung gas tiga kilogram kepada pengecer di agen elpiji di kawasan Mampang Prapatan,Jakarta, Kamis (3/7).(Republika/Prayogi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah berencana mengumumkan harga baru gas elpiji 3 kg bulan depan. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM IGN Wiratmadja usai membuka Konferensi Indogas kedua di Jakarta Convention Center, Selasa (27/1).

Wiratmadja mengungkapkan, rencana kenaikan harga elpiji 3 kg menjadi salah satu opsi yang akan dilakukan pemerintah. Opsi lainnya, menurutnya, adalah tidak menaikkan harga elpiji 3 kg namun mengalihkan subsidi dari sektor lain untuk "menambal" harga elpiji 3 kg.

"Opsi kedua mungkin, tidak dinaikin tapi kita alihkan. Dari yang lain misal subsidi BBM atau listrik, kita alihkan ke LPG 3 kilo. Opsi-opsi yang lain sedang kita gali juga. Kita tidak ingin tambah beban masyarakat," jelas Wiratmadja.

Pemikiran untuk menaikkan harga elpiji 3 kg berlatar belakang semakin naiknya biaya operasional yang ditanggung oleh agen dan operator. Untuknya, pemerintah berniat menaikkan harga gas melon Rp 1000 per kilogram, sehingga elpiji 3 kg akan naik Rp 3000 per unitnya.

"Agen, distributor, dan lainnya, biaya operasional mereka kan naik semua. Padahal harga dari dulu belum naik. Jadi mereka menerbitkan usulan, kita evaluasi dan ada kemungkinan kalau dinaikin 1000 rupiah.

Maka akan ada tambahan harga LPG 1000 rupiah perkilogram," ujar Wiratmadja.

Lebih lanjut, Wiratmadja menegaskan bahwa pada prinsipnya semua pihak tidak boleh merugi, termasuk masyarakat tidak boleh terbebani. Sehingga opsi-opsi yang ada akan terus dikaji.

"Tapi intinya Pertamina tidak boleh rugi, pemerintah tidak boleh rugi, dan masyarakat tidak dirugikan. Agen tidak rugi. Kalau mereka bangkrut kan ga bagus juga," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement