REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Menghadapi puncak musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi siagakan 120 orang relawan. Relawan tersebut dihimpun dari beberapa Dinas yang ada di Pemerintahan Kota Bekasi.
Kepala BPBD, Herry Ismiradi mengatakan, relawan tersebut sedang memantau kondisi tanggul, ketinggian air dan saluran-saluran utama air. Akan tetapi menurut Herry, 120 relawan masih kurang karena berdasarkan tingkat kerawanan Kota Bekasi, idelanya memiliki 250 orang relawan.
“Jadi sejauh ini BPBD memberdayakan kampung siaga bencana yang dulu pernah dibentuk dinas sosial,” ujar Herry kepada Republika, Rabu (28/1).
Herry menjelaskan Kampung siaga bencana tersebut dibuat perlokasi rawan banjir. Masyarakat yang ada di kampung tersebut telah dididik menhadapi bencana. Dari mulai tidak panik, mengamankan barang dan surat berharga, berkordinasi dengan petugas relawan dan bekerja sama.
Herry menegaskan, saat ini semua relawan harus dikelola oleh BPBD. Relawan yang datang dari Dinas-Dinas lain atau dari pihak mana pun harus berkordinasi dengan BPBD dulu untuk mendapat arahan lebih lanjut. Ia khawatir relawan yang tidak berkordinasi salah sasaran memberikan bantuyan. Misalkan dititik bencana A telah cukup, maka BPBD akan mengarahkan relawan lain ke titik yang belum terpenuhi kebutuhannya.