Rabu 28 Jan 2015 13:16 WIB

Pemerintah Pastikan Keselamatan WNI di Tripoli

Kementerian Luar Negeri
Kementerian Luar Negeri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri memastikan tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam serangan kelompok bersenjata di Hotel Corinthia di Tripoli, Libya.

Pernyataan tersebut disampaikan Kemlu RI dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

Sekelompok orang bersenjata telah menyerang Hotel Corinthia di Tripoli Libya pada Selasa (27/1). Kelompok bersenjata itu sempat menduduki dan menyandera beberapa warga negara asing sebelum akhirnya berhasil dibebaskan pasukan keamanan koalisi Libya.

Serangan tersebut menewaskan 11 orang dan mengakibatkan tiga orang lainnya terluka.

Berdasarkan pantauan KBRI di Tripoli, kesebelas korban adalah warga negara Libya, Amerika Serikat, Prancis, Korea Selatan, dan Filipina. KBRI juga menyebutkan bahwa tidak ada warga Indonesia yang menjadi korban atau pun bekerja di hotel tersebut.

Pihak KBRI terus menjalin komunikasi dengan para WNI di Libya yang berjumlah sekitar 88 orang.

KBRI juga mengimbau WNI di Libya untuk meningkatkan kewaspadaan, tidak keluar rumah kecuali ada keperluan yang sangat mendesak, dan menghindari daerah-daerah rawan.

Selain itu, KBRI mengimbau kembali agar para warga Indonesia bersedia dievakuasi mengingat situasi politik dan keamanan di Libya yang masih buruk.

Bagi warga negara Indonesia yang memerlukan informasi dapat menghubungi KBRI Tripoli, melalui Yosi Aprizal pada nomor telepon +216 26 655 074 dan atau Prasetyo Aryan Widodo pada nomor +216 22 798 347.

Terkait serangan di hotel Tripoli itu, Indonesia menyampaikan simpati yang mendalam kepada pemerintah dan keluarga korban.

Pemerintah Indonesia juga menyampaikan bahwa serangan tak bertanggung jawab tersebut dapat mengganggu upaya perdamaian dan stabilitas dalam negeri Libya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement