Rabu 28 Jan 2015 15:09 WIB

Keluarga Penumpang Air Asia QZ8501 Masih Terus Berharap

   Keluarga penumpang pesawat AirAsia QZ 8501, menangis histeris saat mendengar kabar ditemukannya serpihan pesawat, di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Selasa (30/12). (AP/Trisnadi)
Keluarga penumpang pesawat AirAsia QZ 8501, menangis histeris saat mendengar kabar ditemukannya serpihan pesawat, di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Selasa (30/12). (AP/Trisnadi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Keluarga dan kerabat korban pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh di perairan Teluk Kumai, Kalimantan Tengah, masih berharap jenazah dapat ditemukan.

"Ini tidak cukup, karena keluarga masih menunggu. Saya minta dari Pak Bambang (Kepala Basarnas) untuk bisa paham, karena di sini ada keluarga yang masih menunggu," kata salah satu kerabat korban Air Asia, Lukas, usai konferensi pers di Kantor Basarnas Pusat, Jakarta, Rabu (28/1).

Basarnas, ia mengatakan menjadi tumpuan karena hanya di tangan mereka keputusan operasi pencarian dan evakuasi korban akan dilanjutkan atau dihentikan. Pernyataan Kepala Basarnas bahwa operasi pencarian masih berlangsung memang keluarga butuhkan, sehingga kesalahpahaman sudah selesai sekarang.

Operasi pencarian dan penyelamatan yang dilakukan Basarnas disebutkan Kepala Basarnas FH Bambang Soelistyo sudah sesuai dengan regulasi yang ada. Dalam tujuh hari ke depan sejak Sabtu (31/1), tim SAR akan kembali berusaha mencari dan mengevakuasi korban, dan keluarga telah diberikan pemahaman bahwa jika jenazah tidak lagi ditemukan kemungkinan operasi dapat ditutup.

Salah seorang pihak keluarga korban lain yang tidak ingin disebutkan identitasnya mengatakan tiga dari tujuh keluarganya yang menjadi korban pesawat Air Asia belum ditemukan. Harapannya jenazah dapat ditemukan.

"Ada tujuh keluarga kami yang menjadi penumpang, empat sudah dapat ditemukan, tiga belum ditemukan. Kami harap bisa segera ditemukan, kami percayakan kepada Basarnas," ujar dia.

Saat ditanya apa yang akan dilakukan jika dalam tujuh hari masa pencarian mulai Sabtu (31/1), jenazah belum juga ditemukan, ia mengatakan akan tetap berusaha mencari dan berusaha dengan upaya lain.

Sebelumnya, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan operasi pencarian dan upaya evakuasi 92 korban pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh di perairan Teluk Kumai, Kalimantan Tengah, tetap dilanjutkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement