Rabu 28 Jan 2015 17:49 WIB

Sensitif, Peredaran Siomay Babi Harus Disikapi Hati-Hati

Daging babi (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Daging babi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Bebasnya penjualan siomay babi (cu nyuk) harus disikapi dengan hati-hati dan waspada karena dinilai sensitif serta terkait isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

“Soal makanan menjadi hal yang sensitif dan penting terutama bagi penganut agama Islam. Karenanya, Menteri Perdagangan, aparat keamanan, lembaga perlindungan konsumen dan tokoh masyarakat agar melakukan investigasi dan menertibkan persoalan ini,” ujar anggota Komisi VIII DPR RI dari FPKB KH Maman Imanulhaq, Rabu (28/1).

Pimpinan Pesantren Al-Mizan Jatiwangi, Majalengka ini berharap, sikap kehati-hatian semua pihak menghalau  oknum tak bertanggung jawab yang memanfaatkan isu tersebut untuk memancing keributan terkait SARA.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement