REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN--PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk bersiap melakukan pembebasan lahan untuk memulai pembangunan jaringan pipa gas dari Duri, Riau ke Medan, Sumatea Utara (Sumut) sepanjang 395 kilometer guna memenuhi kebutuhan gas di Sumut.
"Dewasa ini yang akan mulai dikerjakan masih Duri, Bengkalis ke Kota Dumai, Riau sepanjang 130 kilometer, sedangkan Duri-Medan sepanjang 395 kilometer baru akan dilakukan setelah pembebasan lahan selesai," kata Direktur Teknologi dan Pengembangan PGN, Djoko Saputro di Medan, Rabu.
Gas yang dialirkan melalui pipa itu berasal dari Sumatera Selatan. Djoko mengatakan itu sepulang dari mengikuti acara peresmian perencanaan pembangunan sejumlah proyek di Sumut seperti pelabuhan multi purpose, Kuala Tanjung, Kawasan Industri Alumunium dan operasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei oleh Presiden Joko Widodo di Batubara dan Simalungun, Selasa.
Kalau diameter pipa Duri-Dumai sekitar 24 inchi, maka Duri- Medan, pipa yang digunakan 28 inchi.
Dia yang didampingi General Manager PGN Strategic Business Unit (SBU) Sumatera bagian Utara (Sumbagut), Yosviandri, menegaskan, tujuan pembagunan pipa gas itu adalah mendorong peningkatan utilisasi gas bumi di Riau dan Sumut serta memenuhi kebutuhan energi sektor pembangkit listrik, industri, komersial dan rumah tangga.
Djoko menegaskan, hingga dewasa ini energi yang paling murah adalah gas."Untuk Duri-Dumai ditargetkan bisa beroperasi tahun depan setelah dimulai tahun ini sekitar Maret. Sedangkan untuk Duri-Medan tentunya baru akan dilakukan setelah pembebasan lahan tuntas," katanya.
Agar pembebasan lahan itu cepat tuntas, menurut PGN diharapkan semua terkait seperti Pemerintah, Bina Marga dan Kereta Api Indonesia ikut mendukung dan bersinergi.
"Kalau tidak bersinergi dipastikan pembebasan lahan akan terhambat.Padahal gas sangat dibutuhkan khususnya untuk di Sumut menyusul semakin berkembangnya industri di luar dan di dalam kawasan industri seperti KEK Sei Mangkei," katanya.
General Manager PGN Strategic Business Unit (SBU) Sumbagut, Yosviandri mengakui, pipa gas Duri-Medan itu nantinya bisa untuk memenuhi kebutuhan di KEK Sei Mangkei dan keperluan pembangkit listrik di sekitar kawasan karena jalur pipa juga akan melewati KEK.
"Selain untuk KEK Sei Mangkei, tentunya bisa memenuhi kebutuhan gas di perusahaan industri Sumut yang selama ini semakin besar dan kekurangan," katanya.
Djoko maupun Yosviandri menolak menginformasikan investasi pembangunan pipa Duri-Dumai dan Duri-Medan dengan alasan kurang ingat pastii angkanya."Yang pasti investasinya cukup besar triliunan Rupiah," kata Djoko.
Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho, mengaku mendukung pembangunan pipa gas Duri-Medan PGN itu karena memang sangat dibutuhkan industri dan termasuk rumah tangga serta PLN yang masih mengalami krisis energi."Kehadiran KEK Sei Mangkei yang diresmikan Presiden juga membuat Sumut semakin membutuhkan gas," katanya.