Rabu 28 Jan 2015 21:57 WIB

Sosiolog: Pemkot Surabaya tak Berhasil Berantas Prostitusi

Red: Esthi Maharani
Kawasan Dolly.
Foto: Antara
Kawasan Dolly.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sosiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Bagong Suyanto menilai Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berhasil menutup lokalisasi Dolly dan Jarak, namun tidak mampu memberantas pertumbuhan prostitusi karena banyak pekerja seks komersial (PSK) eks-Dolly lari ke luar daerah.

"Waktu saya berkunjung ke Manado. Saya baca di koran ternyata ada PSK Dolly yang pindah ke Manado," kata Bagong Suyanto saat rapat dengar pendapat di ruang Komisi D DPRD Surabaya, Rabu (28/1).

Mendapati hal itu, Bagong memandang Pemkot Surabaya belum berhasil memberantas prostitusi. Secara simbolis, Pemkot memang sudah menutup Dolly dan Jarak. Tapi, embrio PSK semakin tumbuh dengan subur.

Dia meyakini, ditutupnya Dolly dan Jarak hanya memicu tumbuhnya tempat prostitusi secara terselubung. Apa lagi persebaran penyakit HIV/AIDS semakin tidak terkontrol.