REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN-Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) akan tetap melanjutkan operasi evakuasi jenazah korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ 8501.
''Kami hanya istirahat selama dua hari juga lekukan evaluasi dan Konsolidasi,'' ujar Direktur Operasional Basarnas, Marsma, SB Supriyadi, di posko utama di Lanud Iskandar TNI AU di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng), Rabu (28/1).
Seperti diberitakan sebelumnya, tim SAR TNI yang dikerahkan membantu tim Basarnas telah menghentikan operasi evakuasi pengangkatan badan pesawat Air Asia QZ 8501 dan menarik seluruh pasukannya pada Selasa (27/1). Seluruh armada kapal TNI AL telah meninggalkan titik lokasi terbaringnya pesawat Air Asia QZ8501 yang berada di kedalaman 30 meter di perairan Selat Karimata, Kalteng.
KRI Banda Aceh dan kapal Crest Onyx milik SKK Migas sudah meningalkan lokasi menuju Jakarta. KRI Yos Sudarso dan KRI Saputan menuju ke Semarang serta kapal KM Pacitan dan kapal Basarnas juga ditarik kembali ke Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng.
''Operasi sudah berlangsung sebulan, kita butuh istirahat, jadi wajar kita istirahat dua hari,'' tegas Supriyadi yang menambahkan, selanjutnya tim Basarnas akan melanjutkan operasi pada Sabtu (31/1).
Berdasarkan pemantauan Republika, di posko utama di Lanud Iskandar TNI AU di Pangkalan Bun, Kobar, Kalteng, hanya tampak satu helikopter jenis Dolphin milik Basarnas yang sedang ditutupi terpal. Selain itu juga, kini hanya tersisa tiga tenda posko milik Basarnas, PMI dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kobar, sedangkan tenda-tenda posko milik TNI dan Polri sudah tidak ada. Sedangkan di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, tampak bersandar kapal laut milik Basarnas yang sedang dibersihkan.