Kamis 29 Jan 2015 03:30 WIB

Polisi Lacak Percetakan Uang Palsu di Jember

Rep: C07/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kapolres Jember AKBP M. Sabilul Alif (kiri), Kasat Reskrim AKP Rony Setiadi (kedua diri) memperlihatkan uang palsu yang berhasil diamankan di Mapolres Jember, Jawa Timur, Senin (26/1).  (Antara/Seno)
Kapolres Jember AKBP M. Sabilul Alif (kiri), Kasat Reskrim AKP Rony Setiadi (kedua diri) memperlihatkan uang palsu yang berhasil diamankan di Mapolres Jember, Jawa Timur, Senin (26/1). (Antara/Seno)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Bagian Penerangan Umum  (Kabagpenum) Mabes Polri, Kombes Pol Rikwanto mengatakan saat ini polisi masih melacak keberadaan tempat percetakan uang palsu di Jember.

Pelcakan itu terkait pengungkapan uang palsu senilai Rp 12,2 miliar oleh pihak kepolisian Jember, Jawa Timur, Senin (26/1).

“Polres Jember dengan Polda Jatim di-backup Mabes (Polri) melacak dimana percetakannya,” kata Rikwanto di Mabes Polri, Rabu (28/1).

Kepolisian, kata Rikwanto, juga telah melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia terkait kasus ini.

Seperti diberitakan, dalam kasus penemuan uang palsu tersebut empat orang tersangka berhasil diringkus. Mereka atas inisial AS, AM, AK dan KS. Ketiga pelaku diketahui berasal dari Kabupaten Jombang, Kediri , kecuali AM yang berasal dari Sumatera Selatan.

Rikwanto mengatakan rata-rata modus yang dilakukan pelaku dalam mengedarkan uang palsu adalah dengan cara menipu. Mereka, sambung Rikwanto menyediakan jasa penukaran uang yang berkelipatan.

“Misalnya mereka menjual uang lama Australia cetakan lama, kalau ditukarkan Rp 1 juta uang asli ditukar Rp 3 juta uang  palsu,” jelas dia.

Selain itu, sambung Rikwanto uang paalsu juga biasanya diecerkan di pom bensin serta kampung-kampung terpencil. “Kita duga pernah diedarkan. Masih didalami saat ini,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement