REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN – Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengajak warga Muhammadiyah untuk melakukan bidah atau pembaruan di bidang pengetahuan. Bidah di bidang pengetahuan merupakan kunci perkembangan pengetahuan yang harus ditempuh guna meningkatkan kualitas pengetahuan.
"Di bidang pengetahuan, kita boleh memperbanyak bidah. Seperti, bidah muamalat. Ini adalah wilayah tajdid, wilayah bidah. Guna membangun kreasi yang inovatif,” ujar Din Syamsudin dalam sambutannya di acara peresmian gedung baru pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Medan, (29/1).
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut mengatakan, bidah yang dilarang adalah yang termasuk ibadah mahdloh. Sementara dalam hal muamalat dan pengetahuan, bidah merupakan jalan untuk menciptakan hal baru.
Bidah dalam bidang pengetahuan, menurut Din, bisa meningkatkan kualitas mahasiswa dan pendidikan UMSU dan warga Muhammadiyah pada umumnya.
Din juga menekankan agar dosen UMSU memiliki standar yang lebih tinggi. Dia mengimbau agar UMSU melahirkan aturan yang khusus terhadap dosen. “Misalnya, harus melahirkan satu buku minimal per tahun,” katanya.
Aturan seperti itu, kata dia, dianggapnya dapat memicu kreativitas dosen pengajar. Sekaligus dapat membangkitkan semangat pembelajaran mahasiswa UMSU.