REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Perdana Menteri Libanon, Tammam Salam, memberikan jaminan bahwa ketegangan di perbatasan Israel-Libanon tidak akan tidak akan menyebabkan perang terjadinya perang.
Pernyataan ini ia kemukakan setelah melakukan perbincangan dengan sekutu Libanon di Barat dan Timur Tengah menyusul meningkatkan ketegangan di wilayah perbatasan tersebut, sebagaimana dikutip Albawaba, Kamis (29/1).
Salam juga menerima laporan dari pejabat lokal yang memiliki kedekatan dengan Hizbullah bahwa perang dengan Israel tidak akan berlanjut.
Sebelumnya, perbatasan Israel-Libanon atau di Shebaa Farms tepatnya menjadi buah bibir dunia internasional menyusul pertikaian antara Israel dengan Hizbullah.
Dua tentara Israel tewas dan tujuh tentara lainnya terluka pada Rabu (28/1) terkena rudal anti-tank Hizbullah pada konvoi militer Israel di wilayah yang diduduki Israel di Lebanon selatan tersebut.
Aksi Hizbullah merupaka serangan balasan dimana enam pasukannya dan seorang jenderal Iran tewas akibat serangan udara Israel di Dataran Tinggu Golan pada (28/1) lalu.