REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengolahan kulit sapi impor yang sudah busuk untuk menjadi bahan baku makanan di Bandung, Jawa Barat, dibongkar polisi, Kamis (29/1).
Kepala Polrestabes Bandung Kombes Pol Angesta Romano Yoyol mengatakan tempat pengolahan kulit itu berhasil terungkap berdasarkan laporan dari masyarakat yang selalu mencium bau busuk. Selanjutnya polisi, kata dia, menggerebek tempat tersebut dan ditemukan kulit sapi dari Australia dalam keadaan busuk yang akan dijadikan bahan makanan.
"Disini ada kulit sapi impor dari Australia dengan jumlah besar yang ada belatungnya, kulit busuk, kemudian diproses menjadi bahan makanan," kata Kapolrestabes saat memimpin langsung penggerebekan tempat tersebut.
Ia menuturkan, kulit sapi yang diolah jadi makanan di Kampung Babakan Karees, Kelurahan Mengger, Kecamatan Bandung Kidul itu biasa diedarkan ke pasar-pasar di Kota Bandung. "Dijual ke pasar," katanya.
Hasil penggerebekan itu, polisi menyita barang bukti lima ton kulit sapi impor, kemudian mengamankan tiga orang yakni pemilik dan dua pegawainya. Kapolres mengatakan, kulit makanan yang diolahnya dinilai berbahaya bagi kesehatan manusia karena bahannya dari kulit yang sudah busuk.
Bahkan, dia mencurigai cara pengolahannya menggunakan bahan kimia berbahaya karena dari warna kulit yang sebelumnya warna hitam berubah menjadi bersih dan putih. "Tidak akan mungkin bahan yang hitam begitu menjadi putih kalau tidak pakai apa-apa," katanya.
Orang yang diamankan di tempat pengolahan kulit itu selanjutnya dibawa ke markas Polrestabes Bandung untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.