REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menempatkan penembak jitu alias sniper di setiap gedung bertingkat. Rencana itu menyusul masuknya Jakarta dalam deretan 50 kota besar di dunia dalam hal keamanan.
"Kalau perlu kita akan pasang penembak jitu itu di gedung-gedung yang berada di kawasan rawan," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Kamis (29/1).
Jika hal tersebut dibutuhkan, kata Basuki, Pemprov DKI akan menggandeng pihak kepolisian dan TNI. "Penembak jitu itu akan dipasang di tempat berbahaya agar orang tidak berani macam-macam dan enggak benar atau kamu akan dilumpuhkan," ujar Ahok, sapaan Basuki.
Untuk meningkatkan keamanan di Ibu Kota, kata dia, pada Februari 2015 pemprov akan memasang banyak closed circuit television (CCTV) di tempat yang dianggap rawan. "Kami akan memasang banyak CCTV sebagai pengawas di setiap jalan dan tempat rawan," katanya.
Pada Februari mendatang, kata Ahok, DKI Jakarta akan memasang 500 unit CCTV untuk memantau lalu lintas dan keamanan. "Kami pasang 500 unit sampai bisa terlihat pelat nomor kendaraan," ujarnya.