Kamis 29 Jan 2015 23:48 WIB

Utang Luar Negeri Swasta Naik Dua Kali Lipat

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Agung Sasongko
Hutang Luar Negeri. Pekerja mengerjakan pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Rabu (20/8).(Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Hutang Luar Negeri. Pekerja mengerjakan pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Rabu (20/8).(Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Utang luar negeri (ULN) swasta sudah memprihatinkan. Berdasarkan data dari Bank Indonesia, jumlah ULN swasta naik dua kali lipat.

Direktur Task Force Financial BI Nanang Herdansyah menyampaikan, ULN swasta per September 2014 sudah mencapai 160 miliar dolar AS. Sedangkan pada 2008, jumlahnya Rp 62 miliar dolar AS.  "Ini sudah sangat tinggi," kata Nanang kepada wartawan di Gedung BI, Kamis (29/1).

Nanang mengatakan ULN terus mengalami peningkatan sejak 2008 atau saat terjadinya krisis global, karena banyaknya likuiditas global seiring adanya quantitative easing oleh Amerika Serikat.

Dia berharap agar dunia usaha yang melakukan pinjaman luar negeri dapat sesegera mungkin melakukan hedging atau lindung nilai. Ini penting karena dolar terus mengalami penguatan terhadap mata uang global.

"Dunia usaha yang banyak mengelola uln dan memiliki kewajiban valas diharapkan dapat mengelola risikonya dengan hedging," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement