Kamis 29 Jan 2015 23:58 WIB

Perdana, Produk Sarang walet Indonesia Tembus Pasar Cina

Rep: c78/ Red: Agung Sasongko
Sarang burung walet.
Foto: bondowoso.olx.co.id
Sarang burung walet.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin keamanan produk sarang walet yang akan diekspor ke Cina untuk pertama kalinya dan seterusnya bebas dari Avian Influenza dan penyakit unggas lainnya. Bekerja sama dengan Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pasca Panen dan Kementerian Perdagangan, pemerintah memfasilitasi calon perusahaan eksportir dalam memenuhi persyaratan teknis maupun non teknis sebagaimana yang disepakati dalam Protokol.  

“Kita melakukan ekspor perdana dengan volume total pengiriman 300 kg,” kata Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Banun Harpini sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis,  Kamis (29/1). Diperkirakan, produk-produk lolos uji tersebut akan diterima dalam waktu dua hari kemudian di pelabuhan tujuan Guangzhou, Beijing.

Untuk menembus pasar Cina, lanjut dia, sarang walet yang diekspor dikenakan persyaratan sangat ketat sebagaimana disepakati dalam Protokol, khususnya sistem ketelusuran dan pemenuhan kebersihan dan sanitasi serta bebas dari flu burung dan penyakit unggas lainnya.

Maka, ia berharap ekspor sarang walet selanjutnya akan terus meningkat sesuai dengan kapasitas produksi yang telah didaftarkan ke pemerintah Cina. Sebab, proses ekspor tersebut akan dapat meningkatkan devisa negara yang in line dengan program pemerintah saat ini untuk meningkatkan ekspor hingga lima kali lipat dalam waktu tiga tahun.

Diungkapkannya, realisasi ekspor tersebut merupakan momen yang ditunggu setelah proses hampir lima tahun. Dimulai sejak pertemuan antara Menteri Perdagangan Indonesia dan Cina di Yogyakarta pada Maret 2010, dilanjutkan dengan penandatanganan Protokol Tentang Persyaratan Higenitas, Karantina dan Pemeriksaan untuk Importasi Produk Sarang Burung Walet dari Indonesia ke Cina.

Singkat cerita, terbitlah persetujuan Pemerintah Cina untuk ekspor sarang burung walet langsung dari Indonesia ke Tiongkok pada Oktober 2014. Tiga perusahaan yang didaulat melakukan ekspor yakni PT. Adipurna Mranata Jaya, PT Esta Indonesia dan PT Surya Aviesta.

“Dalam waktu dekat, 3 perusahaan lainnya yang dinyatakan lulus perbaikan yaitu PT Walet Kembar Lestari, CV Sumber Alam dan CV Mutiara Alam Raya diharapkan segera mendapatkan persetujuan impor dari pemerintah Cina,” tuturnya.  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement