REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Korea Selatan memastikan lolos ke final Piala Asia 2015 usai mengalahkan Irak 2-0 dalam laga yang berlangsung di Stadion ANZ, Sydney, Senin (26/1). Lolosnya Korsel ke final kali ini menjadi yang pertama kalinya sejak 1988. Di tahun ini, Korsel hanya menjadi runner up usai takluk dari Arab Saudi dalam drama adu penalti.
Korsel kini datang dengan semangat yang berbeda. Tim yang dikapteni Ki Sung-Yueng ini sudah menjadi tim kelas dunia yang tentunya tak bisa lagi dipandang sebelah mata.
Mereka bermaksud untuk mengambil kembali gelar yang selama 55 tahun selalu gagal direbut. Ya, Korsel terakhir kali juara Piala Asia pada 1960. Empat tahun sebelumnya, saat Piala Asia pertama kali digelar, Korsel juga menjadi juaranya.
Kapten Ki Sung-Yueng yakin pada tahun ini timnya bisa menyabet gelar juara untuk membuktikan merekalah yang terbaik di Asia. Tekad tersebut memang bukan omong kosong belaka. Sebab, kombinasi striker Jung-Hyub Lee dengan Tae-Hee Nam semakin memperkuat lini depan Korsel.
"Saya pikir semua orang di tim ini ingin menjadi juara. Saya sendiri sebagai kapten ingin memimpin tim ini memegang piala itu," kata Ki Sung seperti dilansir dari Four Four Two.
Dibandingkan dengan negara Asia lainnya, prestasi Korsel di kancah dunia memang mentereng. Korsel sudah sembilan kali lolos ke Piala Dunia. Jumlah ini terbanyak dibandingkan dengan negara Asia lainnya. Bahkan, saat Piala Dunia digelar di Korea dan Jepang pada 2002, Korsel lolos ke semifinal usai mengalahkan Italia di babak perempat final.
Karena itu, Ki Sung bertekad membawa timnas Korsel menjadi juara Asia. Betapa tidak, ketika publik menganggap Korsel sebagai tim terbaik di Asia, tapi nyatanya selalu gagal menyabet gelar sehingga harus puasa juara Piala Asia selama 55 tahun.
"Yang memalukan karena kita selalu mengatakan kami adalah tim terbaik di Asia, tapi kami tidak pernah menang dalam 55 tahun,'' katanya. ''Jadi, ini adalah kesempatan besar untuk menjadi juara.''