Jumat 30 Jan 2015 13:55 WIB

Pontianak Gratiskan Sewa Kios Batu Akik

 Pengrajin melakukan proses pembentukan batu akik di Kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Selasa (4/11).   (Republika/Raisan Al Farisi)
Pengrajin melakukan proses pembentukan batu akik di Kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Selasa (4/11). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Pemerintah Kota Pontianak akan menggratiskan biaya sewa kios di Pasar Dahlia, Pontianak Barat, selama enam bulan bagi pedagang batu akik. "Ada 60 pedagang batu akik yang siap untuk mengisi kios-kios tersebut," kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, Pontianak, Jumat (30/1).

Menurut dia, saat ini kios-kios tersebut yang terletak di lantai dua Pasar Dahlia tengah disiapkan untuk ditempati para pedagang. Ia tidak memungkiri kebijakan tersebut untuk mengakomodasi perdagangan batu cincin yang tengah tren saat ini.

Ia menambahkan, tidak hanya di Pasar Dahlia kebijakan bebas biaya sewa dilakukan. "Di Pasar Kemuning, untuk lantai dua juga pernah dibebaskan selama enam bulan, di Pasar Teratai selama satu tahun," ujar dia.

Ia mengatakan, Pemkot Pontianak sangat mendukung pelaku usaha termasuk kecil dan menengah dalam mengembangkan usahanya. "Misalnya untuk perizinan, juga sudah dipangkas dari 99 syarat menjadi 14 saja," kata dia.

Kemudian ada program pemutihan IMB dengan syarat yang mudah. Tujuannya mempermudah masyarakat meminjam di bank untuk usaha yang produktif. Selain itu, menyiapkan fasilitas publik yang baik seperti air bersih dari kapasitas 1.400 liter per detik menjadi 2.500 liter per detik pada akhir 2016.

Salah satu ikon Pontianak adalah lidah buaya. Saat ini ada lebih dari 30 produk turunan lidah buaya hasil home industri di Kota Pontianak seperti kerupuk, rendang, minuman serta produk lainnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement