Jumat 30 Jan 2015 14:03 WIB

Badan Karantina Dinilai Lemah Antisipasi Produk Impor Berbahaya

Rep: C78/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Buah Impor
Foto: Republika/Prayogi
Buah Impor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Mengantisipasi masuknya pangan berbahaya impor ke Indonesia, badan karantina pemerintah dinilai masih lemah. Padahal, impor produk buah dan hortikultura sangat banyak dalam upaya menjaga kedaulatan pangan.

“Saya yakin sudah ada instrumennya tapi masih lemah makanya kita kecolongan,” tutur Sekretaris Jenderal Forum Pengembangan Perkebunan Strategis Berkelanjutan (FP2SB) Ermanto Fahamsyah pada Jumat (30/1).

Menutup impor, lanjut dia, bukanlah satu-satunya cara mencegah masuknya produk berbahaya ke Indonesia. sebab, pasokan dalam negeri pun masih terbatas sementara kebutuhan pangan tidak boleh dikesampingkan.

Maka yang penting sat ini adalah meningkatkan produktivitas buah dan sayur dalam negeri, sembari mengetakan proses karantina. “Benahi aparatnya, tegaskan keputusannya,” kata dia.