REPUBLIKA.CO.ID, CINA -- Honda Guangzhou membangung sistem tenaga surya yang mereka kembangkan bersama Hanergy, Kamis (29/1). Setengah dari kebutuhan listrik pabrik Honda tersebut akan disuplai dari sistem tersebut.
Wakil General Manager Honda Guangzhou, Yu Jun mengatakan proyek sistem tenaga surya ini sebesar 17 megawatt (MW) yang nantinya akan didistribusikan ke proyek Integrasi PV dimana listrik tersebut langsung terhubung dengan jaringan listrik nasional Cina. Hal ini diakui Yu Jun sebagai distribusi listrik terbesar dari jaringan sistem tenaga surya di industri otomotif seluruh dunia.
Jangkauan sistem tenaga surya 17 megawatt ini nantinya bisa mencapai 19 juta kilowatt per jam setiap tahunnya, atau setara dengan 50.000 hingga 60.00 kWh per hari. Pasokan listrik ini setidaknya mampu memenuhi 20 persen dari kebutuhan listrik pabrik Honda Guangzhou. Yu Jun juga menambahkan langkah ini diambil Honda sebagai langkah suistanable development (pengembangan berkelanjutan).
“Negara mengapresiasi hal ini. Sebab ini sebagai salah satu langkah pengurangan emisi dan sebagai bentuk tanggung jawab kita terhadap lingkungan serta masyarakat,” ujar Yu Jun dilansir dari China.org.cn, Kamis (29/1).
Selain ramah lingkungan, panel atap tenaga surya ini akan memperpanjang umur mesin pabrik dan akan menurunkan suhu interior pabrik setidaknya hingga tiga derajat celcius. Selain itu Yu Jun juga menganalogikan, bahwa kebutuhan proyek setara dengan membakar batu bara sekitar 890 ton dalam setahun. Padahal angka tersebut setara dengan menanam 950.000 pohon dalam setahun.
Wakil Presiden Hanergy Holding Group, Wang Junjuan membenarkan proyek bersama ini. Ia juga mengatakan proyek sistem tenaga surya terbesar didunia ini akan menjadi tonggak sejarah baru, baik bagi Cina maupun dunia. Wang Junjuan mengatakan ini adalah tanggung jawab besar untuk menciptakan energi bersih.