REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG -- Seorang pria ditangkap setelah membuat kekacauan dan ancaman di sebuah stasiun televisi Belanda, NOS, Jumat (30/1). Pria tersebut membawa pistol dan membawa trauma kejadian penyerangan Charlie Hebdo.
Dikutip BBC, Pria tersebut berpakaian necis dan mengacung-acungkan pistol, membuat kegaduhan di studio. Ia meminta waktu untuk siaran langsung. Polisi kemudian menyergap masuk studio dan menaklukan pria tersebut. Akibat insiden, siaran berita malam NOS dibatalkan.
Polisi kemudian menyisir gedung dan menyatakan aman beberapa jam setelahnya.
Jaksa mengatakan pria tersebut berusia 19 tahun dan berasal dari kota Pijnacker, dekat Den Haag. Ia saat ini berada dalam tahanan karena dakwaan membuat ancaman. Masih belum jelas motif pria ini.
Media Belanda melaporkan ia adalah pelajar dari universitas teknis dan baru saja kehilangan orang tuanya. Seorang reporter mengatakan ia mengaku berasal dari kelompok peretas.
Direktur NOS, Jan de Jong mengatakan pria tersebut memiliki daftar permintaan dan meminta waktu siaran langsung selama 10 menit. Menteri peradilan dan keselamatan, Ivo Opstelten mengatakan pria tersebut bertindak seorang diri.