REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyarankan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperluas komunikasi politiknya ke semua tokoh nasional. Saran itu, dikatakan olehnya, melihat pertemuan antara Jokowi dan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, Kamis (29/1).
Menurut Zulkifli, presiden jangan hanya mengandalkan tokoh-tokoh politik pendukungnya dalam memberikan saran. Sebab, untuk kemajuan pemerintahan, masukan dan kritik dari kelompok seberang, patut untuk didengar.
"Pertemuan dengan pak Prabowo itu bagus. Presiden haruslah perbanyak silaturahmi dengan yang lain. Silaturahmi membantu memecahkan setengah permasalahan," kata dia, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (30/1).
Jokowi bertemu dengan Prabowo, di Istana Bogor, saat Kamis (29/1). Pertemuan tersebut menjadi perjumpaan kedua bagi keduanya pascakemenangan Jokowi saat pemilihan presiden 2014. Pertemuan kedua tokoh ini memang selalu menjadi per-hatian. Sebab, dalam pilpres kemarin, Prabowo merupakan pesaing Jokowi.
Pascapilpres, banyak kalangan yang pesimis keduanya bisa saling mengakui. Namun, anggapan itu patah setelah Jokowi bertemu dengan Prabowo beberapa hari sebelum mantan gubernur DKI Jakarta itu memenangkan pilpres.
Namun pertemuan kali kedua ini mengundang banyak spekulasi. Sebab, pertemuan tersebut terjadi di saat kegentingan politik akibat lambannya presiden mengambil sikap menjawab desakan masyarakat, agar tak melantik Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri.