REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--TIm Basarnas Gabungan telah mengerahkan dua armada kapal laut untuk memantau perairan Sulawesi Barat, setelah dua hari terakhir ini para nelayan Mandar banyak menemukan sepihan dan bangkai manusia yang diduga korban maskapai Air Asia QZ8501 yang jatuh di Perairan Karimata, Pangakalanbun, Kalimantan Tengah, 28 Desember 2014 lalu.
"Banyak tanda-tanda para korban Air Asia mulai terserat ke perairan Sulbar. Makanya, Tim SAR Gabungan Sulbar kerahkan dua armada untuk memantau perairan Sulbar yang terletak di Selat Makassar," kata Kepala Pos Basarnas Mamuju Rizal saat dikonfirmasi Wartawan Jum'at.
Dua Kapal Basarnas tersebut menyisir area yang diduga kuat titik bangkai jenazah dan serpihan yang ditemukan para nelayan yang ada di Majene maupun di Mamuju.
"Basarnas akan menyisir Selat Makassar dan akan berlabuh di Pelabuhan Pare-Pare Sulawesi Selatan," katanya.
Ia mengatakan satu kapal Basarnas tersebut kemungkinan besar akan menuju perairan Sulawesi Barat termasuk Mamuju untuk menyisir area pencarian serta satu lainnya menyisir area Selat Makassar dimana sebelumnya nelayan asal Pinrang juga menemukan sosok jenazah yang tidak utuh.
"Ada dua kapal yang berlabuh di Pare-Pare. Kemungkinan satu kapal akan menyisir perairan Majene bahkan ke Mamuju. Yang satunya lagi akan bergabung dalam Sar Gabungan bersama dengan Basarnas Wilayah Makassar," ungkapnya.
Rizal menegaskan, jenazah serta serpihan yang ditemukan nelayan diduga kuat terbawa oleh arus dari titik jatuhnya pesawat di Selat Karimata sampai di perairan Selat Makassar Sulawesi Barat.
"Pastinya terbawa arus sebab temuan yang di perairan Majene itu jaraknya 950 kilometer dari titik jatuhnya pesawat," tutur Rizal.
Rizal menambahkan, pihaknya akan terus berupaya untuk melakukan pencarian bersama pihak Tim Sar gabungan yang berposko di Majene.
Jika ada penemuan serpihan bahkan jenazah, ujar dia, maka tim akan langsung membawa ke posko induk untuk diserahkan.
"Kita terus berupaya melakukan pencarian. Kalau ada ditemukan maka kita bawa ke Majene dan selanjutnya akan di serahkan kepada Polda Sulselbar untuk di bawa ke Surabaya," ungkap Rizal.