Jumat 30 Jan 2015 22:20 WIB

Lantik Bupati Muratara, Gubernur Alex Noerdin Mendapat Teror

Rep: Maspril Aries/ Red: Maman Sudiaman
Gubernur Sumatra Selatan, Alex Noerdin.
Foto: Antara
Gubernur Sumatra Selatan, Alex Noerdin.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Bertempat di Bina Praja kantor Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel), Jumat (30/1) Gubernur Sumsel Alex Noerdin atas nama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Agus Yusdiantoro sebagai Pejabat Bupati Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

Dalam sambutannya, Gubernur Alex Noerdin menceritakan adanya pesan singkat atau SMS yang bernada teror ditujukan kepada dirinya pada saat proses pengusulan calon pejabat Bupati Muratara ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

“SMS yang masuk ke telepon seluler saya luar biasa banyak. Isinya, mereka memaksa kan kehendak dan mengancam kalau saya tidak menunjuk dan mengusulkan nama seseorang, mereka akan bakar Muratara, memblokir dan jalan lintas Sumatera,” kata Alex Noerdin.

Oleh sebab itu untuk mengisi jabatan pejabat Bupati Muratara yang kosong, Gubernur Sumsel memilih pejabat bupati yang netral. “Sedikitnya ada empat kelompok yang meminta agar calonnya masing-masing dijadikan pejabat Bupati Muratara,” ujarnya.

Gubernur Sumsel mengaku tak takut dengan teror tersebut. Menurutnya SMS teror yang dikirim pada oknum kepada dirinya hanya sebatas gertakan. “Saya terus jalan,  karena itu hanya gertak sambal. Jawaban saya, coba saja. Kalau mereka anarkis akan ditindak tegas. Saya tahu oknum yang melakukan terort tersebut,” ujarnya.

Usai melantik Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Sumsel menjadi pejabat bupati, Alex Noerdin mengatakan, “Muratara menjadi daerah yang paling banyak bermasalah. Padahal daerah ini menyimpan potensi besar. Ini tugas berat Pak Agus Yusdiantoro untuk mempersiapkan pembangunan di Muratara, diantaranya harus mempersiapkan pemilihan kepala daerah. Untuk semua itu pemerintah provinsi akan mendukung penuh.”

Alex Noerdin menjelaskan, untuk mengisi jabatan pejabat bupati daerah pemekaran Kabupaten Musi Rawas (Mura) tersebut, Gubernur Sumsel mengajukan tiga nama calon pejabat kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri), yaitu Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Agus Yusdiantoro, Asisten I Sekretaris Daerah bidang Pemerintahan Sumsel, Ikhwanudin, dan Kepala Biro Otonomi Daerah (Otoda) Sumsel Amsin. Akhirnya Mendagri menetapkan Agus Yusdiantoro.

Semasa pejabat Bupati Muratara kosong, untuk menjalankan roda pemerintahan Gubernur Sumsel mengangkat M A Rakhman sebagai pelaksana harian. M A Rakhman yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Muratara sebelum mendapat promosi menjadi pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Muratara yang juga kosong setelah Plt Sekda  M Ali meninggal dunia Desember 2014.

Agus Yusdiantoro sebelum menjabat Pejabat  (Pj) Bupati Muratara adalah pegawai negeri sipil (PNS) karir yang sempat menduduki sejumlah jabatan di birokrasi pemerintahan, diantaranya sebagai camat di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), menjabat Asisten I Sekretaris Daerah bidang Pemerintahan dan Kepala Biro Otonomi Daerah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement