REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Kebersihan DKI Saptastri Ediningtyas mengatakan bahwa Ibu Kota membutuhkan peremajaan angkutan sampah. Sebab saat ini volume sampah yang ada di DKI sangat besar, sehingga membutuhkan tambahan armada pengangkut yang mencukupi.
"Kalau hasil penelitian yang terbaru, ada 6700 ton sampah perhari. Satu truk kapasitasnya hanya enam sampai tujuh ton," tutur Saptastri, Jumat (30/1). Ia belum bisa menyebutkan berapa jumlah armada yang dibutuhkan.
Begitu pun dengan anggaran pasti program Dinas Kebersihan. Sebab menurutnya perlu kajian khusus untuk mengambil keputusan berapa jumlah armada yang harus diperbaharui.
Dikarenakan Jakarta tidak memiliki Tempat Pembuangan Sampah (TPS), Saptastri menyebutkan Jakarta harus menggunakan angkutan berantai yang berkeliling di setiap pemukiman. Dinas Kebersihan pun sedang melakukan penjadwalan pengangkutan sampah.
"Kita inginnya nanti jam angkut sampah itu malam hari," tutur Saptastri. Hal ini dilakukan agar aktivitas pengangkutan tidak mengganggu masyarakat. Selain itu, gerakan masyarakat untuk hidup bersih pun terus digalakan.
Sekarang Dinas Kebersihan sedang ditawari teknologi pengelolaan sampah yang lebih efisien oleh salah satu negara eropa. Namun keputusan terkait hal ini belum bisa dipastikan.