REPUBLIKA.CO.ID, KAMPALA -- Seorang ulama Muslim Uganda dan 17 lagin, yang terkait dengan gerilyawan di Republik Demokratik Kongo, dituduh membunuh dua rekan ulama mereka, kata berkas perkara polisi, Jumat.
"Ada keterkaitan pasti dengan Pasukan Demokratik Sekutu (ADF)," kata juru bicara polisi Fred Enanga, mengacu pada sekelompok kecil pemberontak Uganda pimpinan ADF, yang meneror kantong timur DR Kongo selama dua dasawarsa belakangan.
Dia menyatakan mereka yang diajukan ke pengadilan di ibukota Kampala, Kamis ingin "membunuh rekan-rekan mereka" karena para ulama itu mencoba untuk mencegah orang "bergabung dengan barisan pemberontak".
Sheikh Muhammad Yunus Kamoga, pemimpin kelompok Tablig Muslim Uganda, dan 17 orang lainnya, Kamis, didakwa atas pembunuhan dua ulama, dan percobaan pembunuhan terhadap ulama ketiga awal bulan ini, kata surat kabar "New Vision", yang dikelola pemerintah.
Semua pihak menyangkal tuduhan itu.
Pendukung ulama tersebut memenuhi ruang sidang, beberapa dari mereka meneriakkan "Allahu Akbar" sebelum proses dimulai, menurut laporan itu.
Sheikh Abdul Qadir Muwaya, pemimpin tertinggi komunitas Syiah Muslim Uganda, dan rekannya Sheikh Mustafa Bahiga, ditembak mati oleh orang-orang dengan sepeda motor dalam dua serangan terpisah hanya beberapa hari berselang pada Desember.
Pria-pria bersenjata itu mencoba membunuh seorang ulama ketiga, Sheikh Haruna Jemba, awal bulan ini.
Semua tersangka telah ditahan, dan sidang berikutnya dijadwalkan pasa 12 Febuari.