Sabtu 31 Jan 2015 16:47 WIB

Ahli Senjata Kimia ISIS Tewas

Rep: Gita Amanda/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pasukan ISIS
Foto: VOA
Pasukan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL-- Seorang pakar senjata kimia Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Abu Malik tewas dalam serangan udara koalisi pekan lalu di dekat Mosul, Irak. Komandan Sentral Amerika Serikat berharap kematian itu dapat menurunkan kemampuan ISIS.

Alarabiya melaporkan, menurut pernyataan militer serangan udara koalisi AS menewaskan ahli senjata kimia ISIS. Abu Malik sebelumnya dikenal sebagai insinyur senjata kimia era Saddam Hussein, dan kemudian bergabung dengan Alqaidah Irak pada 2005.

"Kematiannya diharapkan dapat menurunkan dan mengganggu jaringan teroris dan mengurangi kemampuan ISIS memproduksi dan menggunakan senjata kimia pada orang tak bersalah," ungkap pernyataan.

Hingga saat ini belum ada tanda-tanda ISIS memiliki senjata kimia. Namun ada dugaan militan telah menggunakan gas klorin.

Abu Malik yang juga dikenal sebagai Salih Jasim Mohammed Falah al-Sabawai selama ini diketahui terlibat dalam operasi yang menghasilkan senjata kimia pada 2005. Ia juga terlibat dalam perencanaan serangan di Mosul.

"Berdasarkan pelatihan dan pengalaman, ia dinilai mampu menciptakan senjata kimia berbahaya dan mematikan," ujar pejabat tersebut tanpa menyebut nama.

Koalisi pimpinan AS telah melakukan lebih dari 2.000 sserangan udar ke ISIS. Mereka juga melakukan sejumlah pemboman yang menargetkan militan senior.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement