REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Meski proses pencarian dan evakuasi korban bencana longsor di Dusun Jemblung, Karangkobar, Kabupaten Banjar Negara, Jawa Tengah, telah resmi dihentikan sejak Desember 2014, namun masih ada korban yang ditemukan.
Koordinator Posko BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo mengatakan pada Sabtu (31/1) kemarin, warga sekitar secara tidak sengaja kembali menemukan jenazah korban longsor yang terjadi pada pertengahan Desember 2014 lalu.
''Korban ditemukan di tepi aliran sungai Dusun Jemblung,'' ujarnya.
Dia memastikan korban merupakan salah satu korban longsor yang terjadi pertengahan Desember lalu, karena jenasah korban tersebut bisa diidentifikasi sebagalah salah seorang warga Dusun Jemblung yang hilang setelah bencana.
''Meski kondisi jenasah sudah rusak, namun dari pakaian dan ciri yang ada, diketahui bahwa korban bernama Latif bin Salmanto (30), warga Dusun Jemblung RT 05 RW 1,'' jelasnya.
Setelah mendapat laporan tersebut, BPBD mengirimkan tim yang kemudian melakukan proses evakuasi. Setelah itu, korban langsung dimakamkan di desa setempat. Ciri-ciri korban, antara lain mengenakan celana jin warna biru dan celana dalam warna abu-abu.
''Dari cirilah, keluarganya akhirnya bisa mengenali,'' katanya.
Dia menyebutkan, dengan temuan korban terakhir ini, maka jumlah jenazah korban longsor Dusun Jemblung yang berhasil ditemukan hingga kini genap telah mencapai 100 orang.
Namun Andri menyatakan, kemungkinan masih ada korban yang belum ditemukan, karena masih ada warga yang mengaku anggotanya keluarganya belum ditemukan. Termasuk juga korban dari kalangan pengendara kendaraan yang kebetulan yang saat kejadian sedang melintas di jalan raya lokasi longsor.
''Kita tidak bisa bisa memastikan jumlah korban yang belum ditemukan, karena kita tidak mengetahui ada berapa pengendara yang sedang melintas saat kejadian longsor terjadi. Namun dengan 100 korban telah berhasil ditemukan, maka sebagian besar korban bisa dikatakan sudah berhasil ditemukan,'' jelasnya.