REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kelompok radikal ISIS untuk pertama kalinya mengakui pasukannya telah kalah di Kobani, Suriah, Sabtu (31/1). ISIS juga berjanji akan kembali menyerang Kobani.
Dalam video yang dirilis oleh Kantor Berita proISIS Aamaq Jumat malam, dua milisi ISIS mengatakan serangan udara oleh pasukan koalisi AS adalah alasan utama mengapa pasukan ISIS mundur dari Kobani.
"Beberapa waktu lalu kami mundur sedikit dari Ayn al-Islam (Kobani) karena dibombardir dan beberapa saudara yang tewas," ujar seorang milisi bertopeng yang berbicara dengan aksen Afrika utara.
Seorang milisi berjanji akan mengalahkan unit pasukan Kurdi di Suriah, Unit Perlindungan Rakyat (YPG). Kegagalan menguasai dan mempertahankan Kobani merupakan pukulan besar bagi ISIS.
Video Associated Press menunjukkan Kobani mengalami kehancuran yang luas, jalan-jalan dipenuhi puing-puing dan lingkungan pemukiman tampak telah ditinggalkan. Video tersebut juga menunjukkan pemakaman baru dengan tanah yang masih basah.
Freedom Square atau Alun-Alun Kebebasan dengan patung elang sedang melebarkan sayapnya berdiri utuh di tengah-tengah kehancuran. Alun-alun ini berada di dekat markas pasukan Kurdi.
"ISIS akan tetap ada. Sampaikan itu kepada (Presiden AS Barack) Obama," kata seorang milisi sambil menunjukkan kehancuran yang terjadi di Kobani.