REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Sebuah Surat Kabar terkemuka di Amerika Serikat (AS) Washington Post melaporkan Badan Intelijen AS, CIA, dan Badan intelijen Israel, Mossad, telah berkolaborasi membunuh komandan Hizbullah Imad Mughniyeh lewat serangan bom mobil pada Februari 2008 di Damaskus, Suriah.
AS tidak pernah mengakui perannya dalam pembunuhan itu. Namun mantan pejabat AS yang berbicara kepada Washington Post dengan identitas yang disembunyikan telah mengkonfirmasi keterlibatan CIA.
Dalam sebuah laporan yang dimuat Washington Post pada Jumat (30/1) malam, mengutip mantan pejabat intelijen, melaporkan bahwa CIA dan Mossad bekerjasama untuk membunuh Imad Mughniyeh, kepala operasi internasional Hizbullah pada 12 Februari 2008 sesaat ia meninggalkan sebuah restoran di Ibu Kota Suriah, Damaskus, seperti dilansir Al-Jazirah, Ahad (1/2).
Dalam laporannya tersebut, Mughniyeh tewas seketika menyusul ledakan bom saat ia mendekati mobilnya. Laporan itu mengatakan bom itu dipasang pada ban serep di bagian belakang mobil yang diparkir. Bom tersebut dibuat dan telah diuji AS di negara bagian North Carolina, dan dipicu dari jarak jauh oleh agen Mossad di Tel Aviv yang bekerjasama dengan CIA.
"Bom tersebut dibuat AS, AS bisa saja menolak dan membatalkannya, tapi tidak bisa melaksanakannya," ujar mantan pejabat intelijen AS.
Mantan pejabat AS menambahkan bahwa CIA dan Mossad telah melacak keberadaan Mughniyeh di Damaskus selama berbulan-bulan sebelum pembunuhan itu dan bekerja sama untuk menentukan dimana bom itu harus ditempatkan, sebagaimana diberitakan Hareetz.
Ia juga menyatakan bahwa Mossad menjadi yang pertama kali mendekati CIA untuk melakukan operasi bersama membunuh Mughniyeh.