Ahad 01 Feb 2015 20:38 WIB

Jokowi Terjebak di Labirin yang Diciptakan Sendiri

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Presiden Jokowi, Wapres JK, dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Presiden Jokowi, Wapres JK, dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Riset Akbar Tandjung Institute, Muhammad Alfan Alfian mengumpamakan kasus pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri telah menjadi sebuah labirin yang sangat rumit bagi Presiden Joko Widodo.

Alasannya, labirin tersebut sudah diwarnai dengan dengan berbagai perseteruan antara KPK dan Polri sehingga memperumit kondisi dan situasi yang diciptakan oleh Jokowi sendiri.

"Sama dengan ketika Jokowi pilih BG, itu juga sudah membuat labirin. Sekarang ini labirin yang dia ciptakan begitu rumit karena diwarnai drama, perseturuan KPK dengan kepolisian, itu memperumit labirin yang diciptakan Jokowi," kata Alfan, Ahad (1/2).

Terlebih lagi Presiden Jokowi diduga mendapat tekanan dari partai pendukungnya dalam mengajukan Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pun disebut-sebut berada di balik pencalonan BG.

Seperti diketahui, tak lama setelah Jokowi menetapkan Komjen Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri, KPK pun segera menetapkan Budi sebagai tersangka. Ia ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji.

Kemudian, pimpinan KPK Bambang Widjojanto ditangkap oleh Bareskrim Polri. Penangkapan ini terkait dengan kasus Pemilukada tahun 2010 di Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah. Sedangkan, ketua KPK Abraham Samad juga mendapatkan tudingan telah menyalahgunakan kewenangannya demi kepentingan politik saat proses pemilihan cawapres 2014.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement