Ahad 01 Feb 2015 19:24 WIB

'Dulu Anak-anak Sulit Mengakses Miras, Sekarang Jadi Gaya Hidup'

Rep: mg03/ Red: Karta Raharja Ucu
Tokoh masyarakat melemparkan miras saat pemusnahan ribuan liter minuman keras.
Foto: Antara
Tokoh masyarakat melemparkan miras saat pemusnahan ribuan liter minuman keras.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil kajian Gerakan Nasional Anti Miras (Genam), penjualan minuman beralkohol di minimarket dan pengecer merupakan penyebab meningkatnya kriminalitas dan tawuran. Salah satu alasannya karena anak-anak dan remaja di bawah umur dapat membeli minuman haram tersebut dengan mudah.

“Dulu anak-anak sulit sekali mengakses miras, tempatnya jauh, minumnya harus ngumpet-ngumpet Kalau sekarang begitu dekat dan menjadi gaya hidup sehari-hari,” ujar Ketua Genam, Fahira Idris di Jakarta, Ahad (1/2).

Fahira berpendapat minuman beralkohol berbeda dengan jus, susu dan minuman lainnya. Sebab dapat menimbulkan efek adiksi.

“Meski awalnya hanya coba meminum bir dengan kadar nol persen, kemudian naik menjadi lima persen. Setelah itu akan mencari yang lebih tinggi seperti narkoba,” ujar anggota DPD RI ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement